Kabupaten Tulungagung banyak menyimpan situs-situs purbakala yang hingga kini dikelola relatif dengan baik. Salah satunya adalah Situs Tulungrejo di Desa Tulungrejo, Kecamatan Karangrejo.
Situs Tulungrejo terbagi menjadi dua. Situs pertama yang dikenal sebagai Reco Manten berada di lereng Gunung Wilis. Situs Reco Manten berupa sebuah yoni Nagaraja yang terbuat dari batu andesit yang ukurannya cukup besar yaitu tingi 85 cm, panjang dan lebar 115 cm dan batu bata kuno yang berserakan.
Yoni tersebut memiliki 2 Cerat yaitu Cerat naga mengadap ke timur dan Cerat Ghana yang menghadap ke utara dengan memegang bintang di atas kepala. Arca tersebut melirik ke segala arah. Dari hal itulah asal muasal nama Reco Manten.
Situs Tulungrejo yang kedua terletak di Desa Tulungrejo kecamatan Karangrejo Kabupaten Tulungagung, atau lebih tepatnya berjarak kira-kira 700 meter dari situs Tulungrejo yang pertama. Masyarakat menyebut situs ini dengan nama Reco Guru.
Dahulu di situs ini terdapat arca Wahito atau Suhita, dewi kecantikan. Sayangnya arca tersebut sudah diboyong ke Belanda.
Yang tersisa saat ini adalah 1 buah yoni yang terbuat dari batu andesit dengan ukiran naga atau yoni nagaraja dengan tinggi 65 cm, panjang dan lebar 75 cm. Satu buah lagi yoni yang terbuat dari batu andesit tapi tanpa ukiran dengan panjang dan lebar 75 cm, tinggi 65 cm, serta 8 buah umpak.
Di situs ini juga ditemukan tumpukan batu bata kuno. Sebagian dari batu bata tersebut ditata dan dijadikan alas untuk yoni. Dilihat dari strukturnya, diperkirakan situs ini adalah bagian dari sebuah candi pada masa dahulu.
Meskipun hingga saat ini belum diketahui secara pasti kapan dan siapa yang membangun kedua situs ini, masyarakat setempat memiliki kesadaran untuk menjaga keberadaannya. Beberapa warga bahkan masih melangsungkan ritual di lokasi situs di waktu-waktu tertentu.
Melihat keberadaannya sebagai penanda sejarah, khususnya bagi warga Tulungrejo dan Kecamatan Karangrejo, situs ini patut dilestarikan. Kedua situs juga berpotensi menjadi situs wisata purbakala.
Diolah dari berbagai sumber dengan kontribusi utama artikel Cukup Miko Saja di Google Plus.
Tinggalkan Komentar